Thursday, January 7, 2016
Pernikahan Adat Lampung Saibatin Bagian 3
c. Melamar atau nyakakko kicek an
Perkawinan yg normal yakni perkawinan yg didahului bersama lamaran dari pihak cowok pada pihak perawan. Lamaran dapat menjalin jalinan & ikatan pertunangan anatara bujang-gadis & janji di antara dua kerabat, yg seterusnya dilanjutkan dgn upacara-upacara adat perkawinan seperti upacara Rebah Diah (nayuh). Rebah Diah atau nayuh yakni pesta tradisi perkawinan dengan cara besar-besar yg berturut-turut. Buat hingga ke arah pesta rutinitas, tulisan ini dapat di mulai sejak bersama program lamaran.
Sesudah kata sepakat antara bujang-gadis buat ke pelaminan yg di sampaikan lewat paman atau bibinya pada ke-2 orangtua bujang-gadis, sehingga keluarga laki lakimengutus dua atau tiga orang keluarga dekat ke hunian perawan. Utk kunjungan pertamatujuan utusan yakni menanyakan apakah benar-benar benar di antara bujang-gadis mereka telah menjalin interaksi, & telah hingga sejauh mana interaksi diantara mereka itu. Maksud ke-2 dari utusan itu yakni buat mengamati atau nindai macam mana tabiat perawan calon yg dapat menjadi menantu itu. Sedang maksud ke-3 mengamati status keluarga atau keturunan, ekonomi, pula agama.
Jikalau hasil misi perdana sesudah di kancah (dinilai) keluarga & kerabat belia dgn hasil yg baik, sehingga dipersiapkan utk melangkah ke step kunjungan ke-2. Kepadakunjungan ke-2 ke hunian perawan, anggota delegasi lebih tidak sedikit dari kunjungan mula-mula sebab melibatkan anggota wanita & perawan. Jumlah delegasi terdiri dari lima orang cowok, tiga orang wanita & dua perawan. Degelasi ini memiliki maksud mutlak buat menambahkan kembali janji kepada kunjungan mula-mula. & maksud ke-2 bernegosiasi mengenai pola perkawinan ke-2 anak bujang-gadis ini. Pilihan pola ini menurut adat saibatin cuma ada dua, yakni mula-mula bujujog & ke-2semanda. Apabila pola ini cocok juga bisa disepakati ke-2 keluarga., sehingga kepada saat itu pula ditentukan serta utk kunjungan berikutnya. Kepada kunjungan ke-2 ini rombongan mengambil sekapur sirih yang merupakan lambang pergaulan yg baik, kue juwadah, wajik, & buah-buahan yg menunjukkan betapa baik & hangatnya kehadiranmereka.
Sesudah kunjungan ke-2 dari pihak belia, sehingga masihlah ada sekian banyak kunjungan lagi utk menguatkan proses lamaran pihak muda pada pihak perawan & utkmemenuhi beraneka ragam persyaratan yg diminta oleh pihak perawan, contohnya masalah penentuan jujogh & maskawin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment