Thursday, January 7, 2016

Tahapan Pernikahan Adat Betawi Bagian 1

Jakarta sempat mengalami sekian banyak kali perubahaan nama, di musim penjajahan Belanda dirinya disebut Batavia, setelah itu berganti nama jadi Jayakarta & sedikit diubah jadi Jakarta yg namanya digunakan sampai waktu iniJadi nadi pusat ibukota, Jakarta yg menginjak hri jadinya yg ke-486, menaruh sejuta narasi bagi warga Betawi itu sendiri, ataupun para perantau. 

Kota Jakarta yg tuturnya tanah orang Betawi kian hari masyarakatnya mesti menepi, & sharing terhadap pendatang. Walaupun telah tidak sedikit yg hijrah ke luar dari tanah Jakarta, warga Betawi terus memegang teguh budayanya, terutama budaya pernikahan Betawi yg dapat diulas dalam artikel ini. 

Penduduk Betawi mempunyai ragam petunjuk pernikahan bersama karakteristik yg pass unik. Dialog spontan, rileks & terkesan ceplas ceplos jadi salah satu ciri khas ygbukan cuma menarik ketertarikan utk diikuti tapi pun penuh bersama makna. Berikut kami paparkan sekian banyak tata trick kebiasaan pernikahan yg tetap tidak jarangdilakukan oleh warga Betawi. 

1. Ngelamar

Ngelamar atau melamar ialah opini & permintaan resmi dari pihak keluarga pemuda buat menikahkan putranya pada pihak calon mempelai perempuan. Ngelamar dilakukan oleh orang-orang utusan yg disertai dgn mengambil sebanyak barang bawaan wajib, antara lain : 
• Sirih Embun; bawaan wajib dalam lamaran yg berisi daun sirih dilipat bulat & diikat potongan kertas minyak, sirih yg sudah diisi rempah-rempah, bunga rampai tujuh rupa, pun tembakau yg dihias dalam beragam wujud
• Pisang raja dua sisir dipindah diatas nampan yg dihias dgn kertas warna-warni. Tiap-tiap ujungnya ditutup bersama cungkup kertas minyak berwarna hijau, kuning atau merah. Pisang raja ini mesti ada sebab dianggap buah yg tinggi nilainya, tepat bersama namanya. 
• Roti tawar dipindah di atas nampan dihias bersama kertas warna-warni. 
• Duit sembah lamaran, hadiah yang lain berupa pakaian atau bahan baju perempuan. 

No comments:

Post a Comment